Dr. Sc.Tech. Adhy Kurniawan dkk
Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk. Waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan.
Pengelolaan sedimen waduk adalah aspek penting dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). Pengelolaan waduk yang berkelanjutan adalah dengan strategi kolaborasi multipihak antar lembaga yaitu pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat (komunitas). Waduk memainkan peran penting dalam penyediaan air untuk irigasi, pembangkit listrik tenaga air, penyediaan air minum, pengendalian banjir, dan konservasi lingkungan. Namun, sedimen yang terakumulasi di dalam waduk dapat mengurangi kapasitas tampungan air, menurunkan efisiensi operasional, dan menyebabkan dampak lingkungan yang negatif. Berikut adalah beberapa cara pengelolaan sedimen waduk yang dapat mendukung TPB.
1. Penggelontoran dan Pengerukan Sedimen (Flushing dan Dredging)
TPB yang terkait: TPB 6 (Air Bersih dan Sanitasi), TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau)
Kegiatan pengerukan maupun penggelontoran sedimen dari dasar waduk dapat meningkatkan kapasitas penampungan air, mengurangi risiko banjir, dan memperpanjang umur waduk. Langkah ini juga membantu memastikan pasokan air yang lebih stabil untuk berbagai kebutuhan, seperti pembangkit energi listrik dan irigasi. Kegiatan ini memainkan peran penting pihak pengelola waduk yaitu PT PLN Indonesia Power untuk mengelola waduk secara berkelanjutan.
2. Pengendalian Erosi di Daerah Tangkapan Air (Watershed Management)
TPB yang terkait: TPB 15 (Ekosistem Darat)
Mengendalikan erosi di hulu waduk dengan menanam vegetasi, membangun terasering, dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dapat mengurangi jumlah sedimen yang masuk ke waduk. Upaya tersebut akan lebih optimal jika masyarakat dan antar lembaga turut berkolaborasi membantu melestarikan ekosistem darat dan mencegah degradasi tanah.
3. Pengelolaan Operasional Waduk
TPB yang terkait: TPB 9 (Infrastruktur, Industri, dan Inovasi), TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim)
Memanfaatkan model prediksi dan sistem monitoring untuk mengatur pengoperasian waduk secara optimal dalam menghadapi variabilitas iklim dan cuaca ekstrem dalam mendukung keberlanjutan infrastruktur dan membantu mitigasi dampak perubahan iklim.
4. Pemanfaatan Sedimen untuk Kegiatan Produktif
TPB yang terkait: TPB 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab)
Sedimen yang mengendap terlalu banyak di dalam waduk berdampak negatif terhadap operasional waduk. Akan tetapi untuk menjadikan sedimen tersebut menjadi lebih bermanfaat, dapat dimanfaatkan sebagai media tanam, bahan konstruksi atau untuk restorasi lahan, sekaligus untuk mengurangi limbah dan mendukung ekonomi sirkular. Seperti uji coba yang telah dilakukan oleh PT PLN Indonesia Power dengan kelompok masyarakat tertentu untuk memanfaatkan sedimen hasil keruk menjadi media tanam sayur dan batu bata.
5. Restorasi Ekosistem Waduk dan Sekitarnya
TPB yang terkait: TPB 14 (Ekosistem Lautan), TPB 15 (Ekosistem Darat)
Restorasi ekosistem waduk dan lahan basah di sekitarnya dapat membantu mengurangi sedimentasi dengan meningkatkan kapasitas alami ekosistem untuk menahan sedimen. Kegiatan restorasi ini juga mendukung keanekaragaman hayati. Salah satu contoh kegiatan restorasi ekosistem waduk dan sekitarnya yang dilakukan oleh PT PLN Indonesia Power adalah penebaran benih ikan di Sungai Serayu untuk resktocking ikan yang mati akibat flushing sedimen waduk dan penanaman bibit pohon di hulu DAS Serayu.
6. Edukasi dan Partisipasi Masyarakat
TPB yang terkait: TPB 4 (Pendidikan Berkualitas), TPB 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sedimen dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi dapat meningkatkan efektivitas program pengelolaan sedimen. Saat ini terdapat beberapa komunitas yang memiliki kepedulian dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Waduk Mrica. Salah satu komunitas yang sangat aktif dan merupakan binaan PT PLN Indonesia Power UBP Mrica adalah Serayu Network.