Kesadaran masyarakat mengenai perlunya pengelolaan air hujan saat ini mulai terbangun. Pola pikir yang dahulunya mengalirkan air hujan secepatnya ke hilir sekarang mulai berubah menjadi menampung air hujan sebanyak-banyaknya. Air hujan kini menjadi salah satu potensi sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air baku setiap harinya. Munculnya Gerakan Memanen Air Hujan di beberapa tempat di Indonesia menjadi cerminan perubahan pola pikir masyarakat tentang pemanfaatan dan perlunya pengelolaan air hujan bagi kebutuhan akan air. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan “Kongres Air Hujan Indonesia” ini diharapkan dapat mengumpulkan dan merancang pengembangan dalam proses pengelolaan air hujan dari beberapa latar belakang yang akan dituangkan dalam suatu bentuk. Untuk memulai kegiatan tersebut diadakanlah Focus Group Disscusion (FGD) Pra Kongres Air Hujan Indonesia yang diselenggarakan di Ruang Sidang A Lantai 5 Gedung Pascasarjana pada tanggal 9 April 2018 pukul 10.00 WIB hingga selesai. Magister Teknologi untuk Pengembangan Berkelanjutan (MTPB) dan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM menjadi inisiator dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Acara FGD dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Akademisi, Praktisi, dan Komunitas. Hasil dari FGD pra Kongres Air Hujan tersebut bersepakat untuk bersama-sama saling membantu dalam penyuksesan acara Kongres yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober 2018 mendatang. Semoga semua elemen dari Sabang hingga Merauke dapat berpartisipasi dalam acara tersebut yang akan menggunakan slogan “Air Hujan adalah Potensi Air Bersih Masa Depan”. (Tirza/Arf)