• Tentang UGM
  • IT Center
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Magister Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Latar Belakang
    • Visi dan Misi
  • AKADEMIK
    • Dosen Pengajar
    • Mata Kuliah
    • Monitoring Tesis
  • ARSIP
    • Kegiatan
    • Berita
  • Mahasiswa & Alumni
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • KONTAK
  • Beranda
  • Berita
Arsip:

Berita

Membangun Kolaborasi yang Kuat dan Berdampak untuk Pengelolaan Sedimen di Waduk Mrica (PB Soedirman) dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Berita Senin, 11 November 2024

Dr. Sc.Tech. Adhy Kurniawan dkk

Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk. Waduk adalah read more

Pengabdian kepada Masyarakat di Padukuhan Nayan: Langkah Inklusif Menuju Keberlanjutan Lingkungan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi

BeritaKegiatan Kamis, 10 Oktober 2024

1. Pendahuluan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari perguruan tinggi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. PKM yang dilaksanakan di Padukuhan Nayan, Yogyakarta, pada tahun 2024, berfokus pada inisiatif lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Program ini didasarkan pada identifikasi potensi dan permasalahan lingkungan, sosial, serta ekonomi yang ada di wilayah tersebut. Beberapa program utama meliputi Program Kali Bersih (Prokasih), sosialisasi terkait Program Kampung Iklim (Proklim), serta pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah berbasis bank sampah dan kelompok wanita tani (KWT). Artikel ini membahas tahapan, hasil capaian, serta korelasi antara program PKM di Nayan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan tujuan global untuk mencapai keberlanjutan.

2. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PKM dimulai pada awal Mei 2024 dengan pendekatan partisipatif. Pada kunjungan pertama, tim PKM melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat seperti Ibu Dukuh dan para aktivis setempat. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memahami secara mendalam kondisi aktual di lapangan, mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada, serta membangun komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan masyarakat lokal.

Setelah menggali informasi awal, pada awal Juni 2024, tim PKM bergabung dalam rapat Prokasih (Program Kali Bersih). Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk warga sekitar, pemerintah setempat, aktivis lingkungan, serta mahasiswa dari MTPB dan anggota River and Ecology Club (REC). Tim PKM juga mulai mempersiapkan materi untuk kegiatan sosialisasi terkait Program Kampung Iklim (Proklim) yang akan diselenggarakan setelah koordinasi waktu yang tepat dengan masyarakat setempat diperoleh.

3. Hasil Kegiatan

Program Kali Bersih (Prokasih)

Kegiatan Prokasih difokuskan pada pembersihan Sungai Grojokan, yang melintasi Padukuhan Nayan. Program ini merupakan upaya kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa untuk membersihkan sungai dari sampah dan limbah. Dengan semangat gotong royong, kegiatan ini berhasil meningkatkan kualitas air sungai dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Inisiatif ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian SDG ke-6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan air bersih dan pengelolaan air yang berkelanjutan bagi semua. Dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap Prokasih menunjukkan komitmen dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai dan mengembangkan strategi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Pengelolaan Sampah di Padukuhan Nayan

Selain kegiatan pembersihan sungai, Padukuhan Nayan telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang cukup baik melalui bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). merupakan inisiatif penting dalam mengelola bank sampah, dimana warga secara aktif memisahkan sampah organik dan anorganik. Selain itu, RW 26 menyediakan TPS sebagai tempat pengumpulan sampah sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pemberdayaan kelompok ibu-ibu melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di RW 24 dan RW 25.

Sistem pengelolaan sampah ini sejalan dengan SDG ke-12: Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, yang mendorong pengelolaan limbah dan daur ulang yang efisien untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat mencakup pengolahan sampah menjadi produk daur ulang yang bernilai tambah, memberikan manfaat ekonomi bagi warga, dan menciptakan peluang usaha berbasis lingkungan.

Sosialisasi Kampung Iklim (Proklim)

Tim PKM melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait Proklim, yang menjadi bagian dari Lomba Wajah Padukuhan Nayan. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan Proklim, pentingnya partisipasi masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan, seperti konservasi air, pengelolaan sampah, dan perlindungan sempadan sungai. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan.

Kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Sekolah Ekoliterasi sebagai narasumber dalam kegiatan ini juga dirancangkan untuk memperkaya diskusi dan pemahaman warga tentang pentingnya peran mereka dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Proklim ini mendukung SDG ke-13: Penanganan Perubahan Iklim, di mana partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci untuk menghadapi dampak perubahan iklim di tingkat komunitas. Adapun, pelaksanaan dari kegiatan sosialisasi ini dirancangkan untuk selesai pada tahun ini.

Penyusunan Profil Padukuhan Nayan

Penyusunan profil Padukuhan Nayan diawali dengan pemetaan wilayah dan potensi lokal yang ada. Pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi sumber daya serta infrastruktur guna mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Potensi yang terpetakan meliputi mata air, jembatan, kolam ikan, tempat pembuangan sampah (TPS), bank sampah, sekolah, tempat ibadah, dan kolam pemancingan. Mata air menjadi sumber penting untuk ketahanan air, sementara kolam ikan dan pemancingan memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai sektor ekonomi berbasis perikanan dan wisata.

Langkah pemetaan ini juga mendukung partisipasi Padukuhan Nayan dalam Program Kampung Iklim (ProKlim). Dengan pemetaan yang terstruktur, Nayan dapat mengelola potensi tersebut secara lebih efektif sebagai bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Fasilitas seperti TPS dan bank sampah memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan, yang sejalan dengan tujuan ProKlim untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah iklim dan tangguh.

 

4. Pembahasan Terkait SDGs

Kegiatan PKM di Padukuhan Nayan tidak hanya berfokus pada pengelolaan lingkungan, tetapi juga berupaya mencapai beberapa target SDGs yang berkaitan dengan pembangunan sosial-ekonomi masyarakat.

  1. SDG 1: Pengentasan Kemiskinan
  • Pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dan KWT memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan

read more

Kunjungan Studi Banding

Berita Senin, 1 April 2019

Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Studi Banding (Benchmarking) dari Sekolah Pascarsarjana Universitas Hasanuddin yang diketuai oleh Dr.Phil.Nat. Sri Widodo, ST.MT. bersama tim pendukung Dr.Eng.Ir. Edi Maulana,ST.,M.Phil, Dr.Eng. Mukhsan P.H.,MT, Evi Apriyanti,ST.,M.Sc.,Ph.D pada tanggal 20-22 Maret 2019. Kunjungan diterima oleh Ketua Magister Teknologi untuk Pengembangan Berkelanjutan (MTPB) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Ir. Agus Prasetya,M.Eng.Sc.,Ph.D dan Dr.Eng. Muhammad Sulaiman. Tujuan benchmaking dari Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin ini adalah melakukan diskusi banyak hal mengenai pembentukan program studi dan kurikulum sebagai pembanding di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

MTPB Lakukan Kunjungan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta

Berita Kamis, 28 Februari 2019

Magister Teknologi untuk Pengembangan Berkelanjutan (MTPB), Prodi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UGM melakukan kunjungan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di jalan Babarsari, Yogyakarta, Selasa,12/2/2019 lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa, dan bisa ditingkatkan ke riset akademik. Selain dikuti oleh mahasiswa MTPB, turut bergabung pula mahasiswa ilmu lingkungan. Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh 34 orang peserta terdiri ketua dan sekretaris MTPB, dosen pendamping dan mahasiswa, beserta 3 staf Sekolah Pascasarjana UGM turut mendampingi kunjungan tersebut.


Kedatangan rombongan kunjungan ini disambut baik oleh pihak BATAN. Profesor Yohannes Sardjono, selaku peneliti di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA), memberikan sambutan dan paparan sekilas mengenai nuklir. Dalam paparannya, beliau mengatakan bahwa nuklir memiliki berbagai kegunaan di berbagai bidang, seperti pertanian, kesehatan, industri, dan kebencanaan. “Banyak buah-buahan yang terbuang karena tidak dilakukan pengelolaan pascapanen yang baik”, ungkapnya
Beliau meminta kepada perguruan tinggi untuk aktif dalam membangun negeri, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Selain itu, Beliau memberikan peluang kepada mahasiswa yang hadir untuk melakukan penelitian di BATAN. “Mamuju adalah tempat dengan radioaktivitas lingkungan tertinggi di Indonesia, jadi kalau kamu mau melakukan penlitian di sana, kami bantu”, papar Beliau kepada salah satu mahasiswa yang berasal dari Mamuju, Sulawesi Barat.
Setelah mendapatkan penjelasan di ruangan, mahasiswa mengunjungi Reaktor Kartini, Laboratorium Instrumentasi, serta diakhiri dengan mengunjungi Gedung Fisika Partikel dan diberikan penjelasan mengenai plasma. (Arf)

Studi Lapangan MTPB di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi Dieng

Berita Senin, 30 April 2018

 

MTPB mengadakan studi lapangan sekaligus sosialisasi dan promosi Minat Studi ke PT Geo Dipa Energi, Dieng, Senin (23/4) lalu. Studi lapangan ini diikuti oleh 11 orang mahasiswa, satu orang staf akademik MTPB/SPs, dan dua orang dosen/pengelola MTPB.

Rombongan diterima oleh Bapak Yanto dari Health, Safety, Environment (HSE)  perusahaan dan dimulai dengan safety induction dari PT Geodipa Energi, dilanjutkan pemaparan tentang Minat Studi MTPB oleh Ketua Minat MTPB (Ir. Agus Prasetya, MEngSc., PhD). Pemaparan selanjutnya tentang pemanfaatan energi panas bumi, teknologi-teknologi yang digunakan serta penjelasan umum tentang PT Geo Dipa disampaikan oleh Bpk. Riswan dari PT Geo Dipa Energi, disambung dengan pemaparan beberapa hasil riset yang terkait dengan geothermal oleh  Dr. Eng. Himawan Bayu. Sesi pemaparan diakhiri dengan diskusi kemungkinan kerjasama antara PT Geo Dipa dengan MTPB terkait dengan penelitian evaluasi pemanfaatan energi panas bumi, penyelesaian masalah kerak silika pada pipa dan saluran, pemanfaatan silika untuk geopolymer dan lain-lain.

Kegiatan dilanjutkan dengan studi lapangan panas bumi di sumber geothermal Sileri, yang mahasiswa mendapatkan penjelasan dan menyaksikan langsung proses pengambilan uap-air  geothermal, pembersihan dan pemisahan dan re-injeksi air panas bumi ke dalam sumur-sumur injeksi, serta problem-problem yang dihadapi. Kegiatan ini dilakukan, salah satunya bertujuan untuk   menambah wawasan mahasiswa mengenai potensi geothermal sebagai salah satu sumber energi terbarukan (renewable energy) yang potensial di Indonesia. Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar ke-2 di dunia. (Arf/AP)

MTPB Adakan FGD Pra Kongres Air Hujan Indoneisa

Berita Kamis, 12 April 2018

Kesadaran masyarakat mengenai perlunya pengelolaan air hujan saat ini mulai terbangun. Pola pikir yang dahulunya mengalirkan air hujan secepatnya ke hilir sekarang mulai berubah menjadi menampung air hujan sebanyak-banyaknya. Air hujan kini menjadi salah satu potensi sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air baku setiap harinya. Munculnya Gerakan Memanen Air Hujan di beberapa tempat di Indonesia menjadi cerminan perubahan pola pikir masyarakat tentang pemanfaatan dan perlunya pengelolaan air hujan bagi kebutuhan akan air. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan “Kongres Air Hujan Indonesia” ini diharapkan dapat mengumpulkan dan merancang pengembangan dalam proses pengelolaan air hujan dari beberapa latar belakang yang akan dituangkan dalam suatu bentuk. Untuk memulai kegiatan tersebut diadakanlah Focus Group Disscusion (FGD) Pra Kongres Air Hujan Indonesia yang diselenggarakan di Ruang Sidang A Lantai 5 Gedung Pascasarjana pada tanggal 9 April 2018 pukul 10.00 WIB hingga selesai. Magister Teknologi untuk Pengembangan Berkelanjutan (MTPB) dan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM menjadi inisiator dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Acara FGD dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Akademisi, Praktisi, dan Komunitas. Hasil dari FGD pra Kongres Air Hujan tersebut bersepakat untuk bersama-sama saling membantu dalam penyuksesan acara Kongres yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober 2018 mendatang. Semoga semua elemen dari Sabang hingga Merauke dapat berpartisipasi dalam acara tersebut yang akan menggunakan slogan “Air Hujan adalah Potensi Air Bersih Masa Depan”. (Tirza/Arf)

 

Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan untuk Pulau Kecil dan Terpencil di Indonesia

Berita Selasa, 13 Februari 2018

Desa Air Sena berada di Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Desa Air Sena mendapat pasokan listrik dari PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). PLTD menggunakan bahan bakar solar yang mengeluarkan biaya tinggi, menghaislkan emisi gas rumah kaca, serta pencemaran lingkungan. Waktu pengaliran istrik di Desa Air Sena sangat terbatas. Hal ini kurang mendukung matapencaharian penduduk setempat yang mayoritas adalah nelayan. Perlu waktu yang kontinyu untuk menyimpan ikan.

Seorang mahasiswa MTPB, Zul Kariman, berinisiatif merancang pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Pembangkit listrik ini tidak hanya menggunakan satu sumber energi saja. Pembangkit listrik tersebut dirancang dengan memanfaatkan cahaya matahari, angin, baterai, dan diesel. Penggabungan berbagai macam sumber energi ini mampu memberikan pasokan listrik yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah. Selain itu, waktu pemasokan dapat dioptimalkan menjadi 24 jam. Sehingga, dapat menguntungkan masyarakat. Judul penelitian yang ia ambil adalah Perancangan Sistem Suplai Energi Hibrid Stand-Alone Berkelanjutan untuk Wilayah Pulau-Pulau Kecil dan Terpencil di Indonesia (Studi Kasus Desa Air Sena Kabupaten Kepulauan Anambas).

Eceng Gondok dan Limbah Peternakan: Media Biakan Cacing Tanah yang Efektif

Berita Selasa, 13 Februari 2018

Mahasiswi MTPB, Ulan Paluti Agustina, memanfaatkan eceng gondok dan limbah peternakan sebagai bahan penelitiannya. Ia menciptakan media pengembangbiakan cacing tanah dari limbah ternak dan eceng gondok, yang memiliki potensi sebagai pencemar lingkungan dan gulma. Bahan baku yang digunakan meliputi tumbuhan eceng gondok, kotoran ayam dan sapi, sludge biogas kotoran ayam dan sapi. Sludge sendiri merupakan limbah dari pembuatan biogas berbasis kotoran ternak. Media terbaik menurut penelitiannya yaitu campuran sludge biogas kotoran ayam dan sludge kotoran sapi yang dapat mendukung pertumbuhan cacing dengan baik. Terlihat dari jumlah dan bobot cacing yang ada pada media tersebut.

Selain berfungsi sebagai media pengembangbiakan cacing, campuran eceng gondok dan kotoran ternak ini dapat digunakan sebagai pupuk kompos karena masih mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tanaman.

Dalam kesimpulannya, Ulan menuliskan bahwa usaha budidaya cacing tanah merupakan usaha yang dapat dilakukan di masyarakat karena mempunyai nilai ekonomi. Nilai kelayakan investasinya dapat dilihat dari NPV > 0, BC rasio > 1, dan IRR lebih dari suku bunga pinjaman.

Mahasiswa MTPB UGM Asal Thailand Menciptakan Papan Partikel Ramah Lingkungan

Berita Selasa, 13 Februari 2018

Bertujuan untuk memanfaatkan limbah, mahasiswa pascasarjana UGM, Shareef Chekmae, membuat papan partikel yang berbahan dasar limbah serbuk batang kelapa. Shareef merupakan mahasiswa berkewarganegaraan Thailand yang telah menyelesaikan kuliahnya di sekolah pascasarjana UGM pada minat studi Magister untuk Pengembangan Berkelanjutan (MTPB).

Dalam penelitian tesisnya yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Serbuk Batang Kelapa sebagai Bahan Baku Papan Partikel dengan Perekat Asam Sitrat”, ia mengungkapkan bahwa papan partikel berbahan dasar limbah serbuk batang kelapa merupakan papan partikel yang ramah lingkungan. Pemanfaatan limbah ini juga meningkatkan nilai ekonomi dari limbah serbuk batang kelapa itu sendiri. Ia menggunakan asam sitrat sebagai bahan dasar perekat karena asam sitrat tidak berbahaya bagi lingkungan.

Analisis ekonomi terhadap pembuatan papan partikel ini juga telah ia lakukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembuatan papan partikel ini bernilai ekonomi yang ditunjukkan dari nilai keuntungan saat ini (NPV) lebih dari nol dan perbandingan B/C lebih dari satu.

Perbaikan Kerusakan Retak pada Beton dengan Memanfaatkan Batu Apung (Pumice) Lombok dan Bakteri Bacillus subtillis

Berita Selasa, 13 Februari 2018

Mahasiswa MTPB, Ida Rochani, menggunakan batu apung Bacillus subtillis sebagai agen perbaikan kerusakan retak pada beton. Ia memulai penelitiannya pada Agustus 2014 dan berakhir pada Maret 2015. Ia menggunakan batu apung karena batu apung mengandung silika tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pozzolan untuk mengganti semen dalam pembuatan beton. Produksi semen yang ada selama ini mengeluarkan emisi CO2 ke udara. Dengan menggunakan batu apung, maka akan dapat mengurangi konsumsi semen.

Batu apung yang ia gunakan berasal dari Lombok, NTB, sedangkan bakteri yang digunakan ia peroleh dari PAU UGM. Bakteri yang digunakan dapat membantu perbaikan mandiri keretakan pada beton dengan membentuk serabut-serabut kecil yang menghubungkan antar partikel beton. Dengan adanya perbaikan mandiri pada beton ini dapat menghemat biaya perawatan beton apabila terjadi kerusakan.

12

Recent Posts

  • Membangun Kolaborasi yang Kuat dan Berdampak untuk Pengelolaan Sedimen di Waduk Mrica (PB Soedirman) dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Pengabdian kepada Masyarakat di Padukuhan Nayan: Langkah Inklusif Menuju Keberlanjutan Lingkungan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi
  • Kunjungan Studi Banding
  • MTPB Lakukan Kunjungan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta
  • Studi Lapangan MTPB di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi Dieng

Komentar Terbaru

  • Administrator pada Diskusi Penataan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
  • Emon pada Diskusi Penataan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
  • Administrator pada Eceng Gondok dan Limbah Peternakan: Media Biakan Cacing Tanah yang Efektif
  • Wahyu pada Eceng Gondok dan Limbah Peternakan: Media Biakan Cacing Tanah yang Efektif

Arsip

  • November 2024
  • Oktober 2024
  • April 2019
  • Februari 2019
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Oktober 2017

Kategori

  • Berita
  • Kegiatan
  • Mahasiswa & Alumni
  • Uncategorized

Meta

  • Masuk
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Magister Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Sekolah Pascasarjana 
Universitas Gadjah Mada

Sekretariat MTPB Gedung Unit 1 Lantai 3 Ruang 304 Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta, 55281
CP: 0819 3119 2637 (Indri) | Email : mtpb.pasca@ugm.ac.id | Instagram : mtpb_ugm | Facebook : Mtpb Pascasarjana Ugm

 

© 2019 MTPB - Universitas Gajah Mada

Kontak Kami

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju