• Tentang UGM
  • IT Center
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Magister Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Latar Belakang
    • Visi dan Misi
  • AKADEMIK
    • Dosen Pengajar
    • Mata Kuliah
    • Monitoring Tesis
  • ARSIP
    • Kegiatan
    • Berita
  • Mahasiswa & Alumni
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • KONTAK
  • Beranda
  • Berita
  • Pengabdian kepada Masyarakat di Padukuhan Nayan: Langkah Inklusif Menuju Keberlanjutan Lingkungan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi

Pengabdian kepada Masyarakat di Padukuhan Nayan: Langkah Inklusif Menuju Keberlanjutan Lingkungan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi

  • Berita, Kegiatan
  • 10 Oktober 2024, 09.38
  • Oleh: mtpb.pasca
  • 0

1. Pendahuluan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari perguruan tinggi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. PKM yang dilaksanakan di Padukuhan Nayan, Yogyakarta, pada tahun 2024, berfokus pada inisiatif lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Program ini didasarkan pada identifikasi potensi dan permasalahan lingkungan, sosial, serta ekonomi yang ada di wilayah tersebut. Beberapa program utama meliputi Program Kali Bersih (Prokasih), sosialisasi terkait Program Kampung Iklim (Proklim), serta pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah berbasis bank sampah dan kelompok wanita tani (KWT). Artikel ini membahas tahapan, hasil capaian, serta korelasi antara program PKM di Nayan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan tujuan global untuk mencapai keberlanjutan.

2. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PKM dimulai pada awal Mei 2024 dengan pendekatan partisipatif. Pada kunjungan pertama, tim PKM melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat seperti Ibu Dukuh dan para aktivis setempat. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memahami secara mendalam kondisi aktual di lapangan, mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada, serta membangun komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan masyarakat lokal.

Setelah menggali informasi awal, pada awal Juni 2024, tim PKM bergabung dalam rapat Prokasih (Program Kali Bersih). Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk warga sekitar, pemerintah setempat, aktivis lingkungan, serta mahasiswa dari MTPB dan anggota River and Ecology Club (REC). Tim PKM juga mulai mempersiapkan materi untuk kegiatan sosialisasi terkait Program Kampung Iklim (Proklim) yang akan diselenggarakan setelah koordinasi waktu yang tepat dengan masyarakat setempat diperoleh.

3. Hasil Kegiatan

Program Kali Bersih (Prokasih)

Kegiatan Prokasih difokuskan pada pembersihan Sungai Grojokan, yang melintasi Padukuhan Nayan. Program ini merupakan upaya kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa untuk membersihkan sungai dari sampah dan limbah. Dengan semangat gotong royong, kegiatan ini berhasil meningkatkan kualitas air sungai dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Inisiatif ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian SDG ke-6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan air bersih dan pengelolaan air yang berkelanjutan bagi semua. Dukungan penuh dari berbagai pihak terhadap Prokasih menunjukkan komitmen dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai dan mengembangkan strategi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Pengelolaan Sampah di Padukuhan Nayan

Selain kegiatan pembersihan sungai, Padukuhan Nayan telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang cukup baik melalui bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). merupakan inisiatif penting dalam mengelola bank sampah, dimana warga secara aktif memisahkan sampah organik dan anorganik. Selain itu, RW 26 menyediakan TPS sebagai tempat pengumpulan sampah sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pemberdayaan kelompok ibu-ibu melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di RW 24 dan RW 25.

Sistem pengelolaan sampah ini sejalan dengan SDG ke-12: Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, yang mendorong pengelolaan limbah dan daur ulang yang efisien untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat mencakup pengolahan sampah menjadi produk daur ulang yang bernilai tambah, memberikan manfaat ekonomi bagi warga, dan menciptakan peluang usaha berbasis lingkungan.

Sosialisasi Kampung Iklim (Proklim)

Tim PKM melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait Proklim, yang menjadi bagian dari Lomba Wajah Padukuhan Nayan. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan Proklim, pentingnya partisipasi masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan, seperti konservasi air, pengelolaan sampah, dan perlindungan sempadan sungai. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan.

Kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Sekolah Ekoliterasi sebagai narasumber dalam kegiatan ini juga dirancangkan untuk memperkaya diskusi dan pemahaman warga tentang pentingnya peran mereka dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Proklim ini mendukung SDG ke-13: Penanganan Perubahan Iklim, di mana partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci untuk menghadapi dampak perubahan iklim di tingkat komunitas. Adapun, pelaksanaan dari kegiatan sosialisasi ini dirancangkan untuk selesai pada tahun ini.

Penyusunan Profil Padukuhan Nayan

Penyusunan profil Padukuhan Nayan diawali dengan pemetaan wilayah dan potensi lokal yang ada. Pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi sumber daya serta infrastruktur guna mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Potensi yang terpetakan meliputi mata air, jembatan, kolam ikan, tempat pembuangan sampah (TPS), bank sampah, sekolah, tempat ibadah, dan kolam pemancingan. Mata air menjadi sumber penting untuk ketahanan air, sementara kolam ikan dan pemancingan memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai sektor ekonomi berbasis perikanan dan wisata.

Langkah pemetaan ini juga mendukung partisipasi Padukuhan Nayan dalam Program Kampung Iklim (ProKlim). Dengan pemetaan yang terstruktur, Nayan dapat mengelola potensi tersebut secara lebih efektif sebagai bagian dari strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Fasilitas seperti TPS dan bank sampah memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan, yang sejalan dengan tujuan ProKlim untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah iklim dan tangguh.

 

4. Pembahasan Terkait SDGs

Kegiatan PKM di Padukuhan Nayan tidak hanya berfokus pada pengelolaan lingkungan, tetapi juga berupaya mencapai beberapa target SDGs yang berkaitan dengan pembangunan sosial-ekonomi masyarakat.

  1. SDG 1: Pengentasan Kemiskinan
  • Pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dan KWT memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan warga. Dengan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya ekonomi dan potensi pengolahan sampah yang dapat menjadi produk bernilai tambah, diharapkan warga dapat mengembangkan usaha kecil dan mengurangi ketergantungan pada sumber pendapatan lain yang lebih rentan.
  1. SDG 5: Kesetaraan Gender
  • Pelibatan ibu-ibu dalam KWT dan bank sampah menunjukkan peran perempuan yang semakin aktif dalam pengelolaan sumber daya dan ekonomi lokal. Pemberdayaan perempuan dalam program ini sejalan dengan SDG 5, yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
  1. SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
  • Prokasih dan kegiatan pengelolaan air di Padukuhan Nayan mendukung SDG 6 dengan memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan. Selain itu, upaya konservasi air melalui perlindungan sempadan sungai juga meningkatkan kualitas ekosistem air di wilayah tersebut.
  1. SDG 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan
  • Inisiatif lingkungan di Nayan, seperti urban farming, ruang hijau, dan tata kelola lingkungan, berkontribusi pada terciptanya komunitas yang berkelanjutan. Pengelolaan ruang terbuka hijau dan program daur ulang sampah juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warga.
  1. SDG 12: Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
  • Pengelolaan sampah melalui bank sampah berperan penting dalam mengurangi limbah, mempromosikan daur ulang, dan mendorong konsumsi serta produksi yang lebih ramah lingkungan.
  1. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
  • Sosialisasi Proklim mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini menjadi kunci untuk membangun ketahanan komunitas dalam menghadapi dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan.

Kegiatan PKM di Padukuhan Nayan telah mencapai beberapa capaian penting dalam bidang lingkungan dan sosial. Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi, program ini berhasil mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Inisiatif ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian berbagai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pengelolaan air bersih, pengurangan sampah, pemberdayaan perempuan, dan mitigasi perubahan iklim. Diharapkan, kegiatan ini menjadi contoh yang dapat direplikasi di daerah lain guna menciptakan komunitas yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan sejahtera.

 

 

 

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Membangun Kolaborasi yang Kuat dan Berdampak untuk Pengelolaan Sedimen di Waduk Mrica (PB Soedirman) dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Pengabdian kepada Masyarakat di Padukuhan Nayan: Langkah Inklusif Menuju Keberlanjutan Lingkungan dan Pembangunan Sosial-Ekonomi
  • Kunjungan Studi Banding
  • MTPB Lakukan Kunjungan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta
  • Studi Lapangan MTPB di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi Dieng

Komentar Terbaru

  • Administrator pada Diskusi Penataan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
  • Emon pada Diskusi Penataan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
  • Administrator pada Eceng Gondok dan Limbah Peternakan: Media Biakan Cacing Tanah yang Efektif
  • Wahyu pada Eceng Gondok dan Limbah Peternakan: Media Biakan Cacing Tanah yang Efektif

Arsip

  • November 2024
  • Oktober 2024
  • April 2019
  • Februari 2019
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Oktober 2017

Kategori

  • Berita
  • Kegiatan
  • Mahasiswa & Alumni
  • Uncategorized

Meta

  • Masuk
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Magister Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Sekolah Pascasarjana 
Universitas Gadjah Mada

Sekretariat MTPB Gedung Unit 1 Lantai 3 Ruang 304 Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta, 55281
CP: 0819 3119 2637 (Indri) | Email : mtpb.pasca@ugm.ac.id | Instagram : mtpb_ugm | Facebook : Mtpb Pascasarjana Ugm

 

© 2019 MTPB - Universitas Gajah Mada

Kontak Kami

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju